kabarindonesia.net, Padang — BPJS Kesehatan mengundang seluruh perwakilan Rumah Sakit (RS) untuk duduk bersama membahas Monitoring, Evaluasi dan Optimalisasi Penerapan Aplikasi Saluran Informasi (SIPP) oleh RS. Tujuannya, untuk mempermudah peserta dalam pengurusan administrasi kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Pertemuan ini kami laksanakan untuk mengoptimalkan peran PIPP di RS. Dari data yang ada, jumlah pengaduan di kantor BPJS Kesehatan masih banyak. Contohnya Januari sampai April 2019 ini untuk perubahan data saja berjumlah 6621 kunjungan, sementara jumlah pengaduan dan permintaan informasi yang dientrikan di aplikasi SIPP oleh seluruh RS untuk perubahan data hanya 624 aduan,” ungkap Dian Kastika Sari, Petugas PIPP BPJS Kesehatan Cabang Padang kepada perwakilan RS.
Pada pertemuan ini, BPJS Kesehatan setidaknya mengundang 1 petugas entri pada Aplikasi SIPP, 1 petugas pendaftaran rawat jalan serta 1 petugas pendaftaran rawat inap dan 1 petugas penanggung jawab JKN di RS. Pertemuan teknis ini dibagi menjadi 3 batch, batch pertama dan kedua dilaksanakan pada Kamis (9/5) dan yang terakhir di Jum’at (10/5).
“Kami berharap RS melakukan optimalisasi penggunaan aplikasi SIPP melalui penghitungan denda rawat inap, perubahan data peserta dan pendaftaran bayi baru lahir. Sehingga pengurusan administrasi kepesertaan peserta JKN-KIS semakin mudah diakses tanpa harus ke kantor BPJS Kesehatan. Semua demi pelayanan prima kepada peserta JKN-KIS,” sambung Dian.
Pertemuan ini disambut beragam oleh PIPP dari perwakilan RS. Salah satunya Dewi, sebagai perwakilan RS Ibu dan Anak Cicik ia mengatakan bahwa pertemuan ini jika diimplementasikan di masing-masing RS akan mempermudah pasien untuk mengurus kendala masalah denda dan pendaftaran bayi lahir. Sehingga pasien atau biasanya keluarga pasien tidak bolak balik untuk ke kantor BPJS Kesehatan.
“Meskipun di satu sisi kami harus menambah beban kerja mengingat angka bayi lahir di RS kami setiap harinya bisa mencapai 10 bayi lebih,” ungkapnya.
Sementara Rice Permata Sari dari RS TMC Pariaman berharap, ke depan pertemuan teknis PIPP harus lebih banyak lagi membahas teknis-teknis permasalahan di lapangan. Informasi dari BPJS Kesehatan harus ditanggapi melalui pertanyaan sehingga diskusi dalam mencari solusi lebih hidup.
“Karena yang kami temui di lapangan, beda peserta beda juga masalahnya, harus lebih banyak lagi masalah yang bisa dibahas dan dicarikan solusi bersama,” harapnya. (sember: Jamkesmas:red)