kabarindonesia.net, Jakarta — PILAR bangsa yang kokoh dan unggul merupakan satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dimana Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) Bimo Sasongko, BSAE, MSEIE, MBA beserta Delegasi Penguus IABIE kembali menjalin kerjasama dengan Ketua Pengurus Pusat Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) Nany Hadi Tjahyanto. Adapun penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) di Gedung Puri Ardhya Garini, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (08/08).
Menurut Ketua Umum IABIE, Bimo Sasongko mengatakan, MoU ini membahas mengenai kerjasama dalam penelitian, pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, serta memberi bantuan kepakaran yang diperlukan untuk “Mencetak Sejuta Habibie di Jantung Dunia Lewat SMA Pradita Dirgantara.”
“Karena itu, Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) bersinergi dengan Yayasan Ardhya Garini, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Masa depan bangsa Indonesia harus mengandalkan sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan lagi sumber daya alam,” kata Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie, Bimo Sasongko usai penandatangan kepada wartawan.
Ia menambahkan, SMA Pradita merupakan sekolah pertama milik TNI AU, yang dibangun di atas lahan Lanud Adi Soemarmo, dengan luas 6 hektare. Sedangkan status atas pengelolaan sekolah tersebut berada dibawah naungan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini). Maka, dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) ini, mampu diharapkan akan muncul cendekia-cendekia yang bisa memberikan kontribusi secara positif bagi pembangunan kedirgantaraan di Indonesia, khususnya dan dunia pada umumnya.
“Dan dengan kesamaan visi antara Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) dan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) ini, kedua belah pihak diharapkan dapat saling mengisi untuk maju bersama,” pungkas Bimo. (Hadi)