kabarindonesia.net, Jakarta — MENANGGAPI keluhan para kaum urban yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya yang masih bertahan di kontrakan-kontrakan, kini kesulitan mengakses bantuan pemerintah DKI Jakarta.
Ketua Umum Pernusa, KP Norman Hadinegoro meminta pada Team Penyaluran Bantuan Sosial Virus Corona, untuk memperhatikan kaum urban, baik pedagang, kuli bangunan, para pengemudi angkutan umum atau online serta kaum buruh lainnya, dimana mereka selama ini telah berkontribusi dalam pembangunan Jakarta, jadi meskipun mereka tidak ber-KTP DKI Jakarta, namun harus tetap dibantu, karena memang merekalah yang saat ini tinggal di kontrakan-kontrakan yang sangat terdampak.
Namun harus memikirkan uang kontrakan serta kebutuhan lain, kita harus merasa senasib sepenanggungan dan gotong-royong, saling membantu.
Belum lama ini gerakan dari organisasi relawan independen yang bernama Perjuangan Rakyat Nusantara (PERNUSA ) memberikan jalan solusi dan gebrakan dalam mengendalikan suasana dari dapak Covid 19 ini. Gerakan sosial ini di maksudkan untuk meminta Team penyaluran bantuan sosial untuk warga DKI Jakarta, yang harus tepat sasaran maupun Pilih Kasih.
Menanggapi secara respon keluhan para kaum urban yang tinggal di DKI Jakarta dan sekitarnya yang masih bertahan di kontrakan-kontrakan, kini kesulitan mengakses bantuan dari pemerintah DKI Jakarta.
Di tegaskan KP Norman Hadinegoro selaku Ketua Umum PERNUSA ” Saya tegaskan kepada semua Tim penyaluran bantuan sosial , untuk meminta agar memperhatikan kaum urban, baik pedagang, Kuli Bangunan, para Pengemudi angkutan umum atau driver online serta kaum buruh pabrik dan lainnya, dimana mereka selama ini telah berkontribusi dalam pembangunan Jakarta, jadi meskipun mereka tidak ber-KTP DKI Jakarta” kata KP. Norman , Sabtu (11/04/2020).
Dia katakan lagi,”Dan mereka itu harus tetap dibantu tanpa ada polih kasih ataupun membedakan profesinya mereka, karena merekalah yang saat ini tinggal di kontrakan-kontrakan yang sangat terdampak, dengan kondisi ini mereka tetap bertahan hidup. Kasihan mereka harus memikirkan uang kontrakan , biaya anak di rumah serta kebutuhan lainnya,” ujar Ketum PERNUSA saat di hubungi lewat telepon selulernya tadi pagi.
”Kita harus merasa senasib sepenanggungan gotong-royong, dan juga hendaklah kita sebagai bangaa indonesia harus saling membantu kepada sesama manusia , janganlah membedakan suku maupun Ras. Saya mendapat info dan langsung mendengar dari mereka banyak yang mengeluh warga perantauan baik yang mengontrak dan ada yang ngeKost,” tegas KP. Norman.
”Mereka tidak boleh mudik, tapi masih ada yang belum dapat bantuan sosial, tentunya kita harus memberikan bantuan dan perhatian yang sama di lingkungan tempat mereka mengontrak atau kost,” Geram KP Norman dengan terucap berapi-api.
Dalam pemberian bantuam agar yang mengontrak dan kos dapat diperlakukan sama dengan warga asli setempat, tanpa pilih kasih, antara warga asli dan pendatang dilingkungan RT atau RW.
Team Relawan khusus yang menyalurkan bantuan langsung dari Pemerintah maupun para Darmawan agar tepat sasaran.
”Saya ingin tegaskan dan sampaikan kepada Tim Penyalur Bantuan sosial, bahwa banyak keluhan yang masuk ke WA saya, isinya mohon bantuan atas kesulitan ini, karena pendataan dari RT/RW setempat belum maksimal dan lambat dalam penanganan untuk warga setempat, untuk dalam pendataan secara online masih banyak pekerja informal yang kurang faham, untuk itulah kami dari PERNUSA berharap bantuan bisa tepat sasaran dan dapat meringankan beban akibat Wabah Virus Corona ini,” imbuh KP Norman. (Bambang)