kabarindonesia.net, Jakarta — GEDUNG Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, menjadi saksi sejarah untuk pertama kalinya diadakan Musyawarah Besar Pers(18 Desember 2018) dihadiri 2000 insan pers dari seluruh Indonesia.Organisasi Wartawan dan Jurnalis Media online/cetak bersama-sama bersepakat membentuk Dewan Pers Independen. Namun sangat disayangkan ketika Egi Sujana menberikan kata sambutan selaku praktisi hukum, terlontar ucapan 2019 ganti Presiden, suasana menjadi ricuh dan diprotes peserta Musyawarah Pers yang meminta Egi keluar turun podium. Kejadian ini sangat membuat kecewa insan pers yang menghadiri Mubes Pers, karena sudah tidak konsisten dan keluar dari konteks acara dengan ucapan Egi. Bahkan sudah jelas-jelas berdasarkan surat dari Pengelola dan Pengembangan TMII yang di tujukan kepada Ketua Sekretasis Bersama Pers Indonesia Nomor 1.1005 / TMII / T- XII / 2018 di larang melakukan kegiatan politik saat menggunakan Gedung Sasono Utomo tersebut.
Ketua Panitia Mubes Pers yang juga Ketua Umun Sekretaris Pers Bersama Indonesia Wilson Lalengke menyatakan sangat kecewa atas ucapan Egi Sujana 2019 Ganti Presiden. Saya pribadi, tidak menduga akan terlontar ucapan seperti itu, karena beliau sudah dikonfirmasi oleh panitia mengenai agenda acara Mubes Pers selaku praktisi hukum yang kami undang, jelas Wilson kepada awak media. Acara pun dilanjutkan berlangsung kondusif dengan terpilihnya Heintje Mandagi sebagai Ketua Formatur Dewan Pers Independen hasil voting perwakilan peserta dari 34 provinsi sekaligus pembentukan tim formatur dari setiap provinsi yang mewakili, bertugas menetapkan pemilihan Ketua Umum dan Sekretasis Dewan Pers Independen sebelum bulan April 2019 sudah tuntas .Acara Mubes Pers di tutup dengan pembagian ribuan sertifikat kepada para peserta dari Sabang sampai Merauke. (Nia)