kabarindonesia.net, Depok — PEMERINTAH KOTA (Pemkot) Depok mengapresiasi atas kota layak anak dengan tujuan tumbuh kembang maupun pengembangan prestasi anak tersebut. Hal itu direncanakan sebagai Kota Layak Anak untuk se-Jawa Barat, yaitu Depok dan menempati peringkat kategori Ninja.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Muhammad Thamrin mengatakan, bahwa tahun 2019 ini bisa naik satu tingkat menjadi kota layak anak utama, sedangkan yang utama baru 12 kabupaten kota se-Indonesia, yaitu Surabaya dan Solo. Ia menjelaskan, bagaimana implementasi, program kota layak anak serta hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kota layanan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Depok.
“Dengan adanya sekolah ramah anak bahwa sekolah di Depok ini luar biasa, yaitu jumlahnya untuk TK PAUD ada 775, SD sekitar 400-an. Sedangkan SMP sekitar 200-an, SMA dan SMK juga sama sekitar 200-an, bila ditotal itu sudah hampir 1000 lembaga yang ada di kota Depok,” kata M. Thamrin dalam sebuah diskusi dengan Anggota Sekber Wartawan Kota Depok, di Pemkot Depok, Kamis (04/04/2019).
Lanjutnya, dengan kategori Nindya ini Depok sudah mencanangkan sekolah ramah anak di tahun 2018 yang lalu sudah di atas 50%, hanya kategorinya dan indikatornya harus di atas 50% tahun 2019. Secara keseluruhan dari 2018 sampai 2017 sampai dengan 2019 sudah mencapai 1000 sekolah ramah anak dari TK-PAUD, SD, SMP dan SMA.
“Wajib menjadi sekolah ramah anak dengan kurikulum 2013. Maka penguatan pendidikan karakternya hingga pukul 03.00 WIB- pukul 04.00 WIB semua dilakukan di sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Dinas Perlindungan Anak (DPAPMK) Kota Depok, Yulia Oktavia mengatakan, ketika diterbitkannya tahun 2014, yaitu Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014. Ia menjelaskan, karena peran media sangat penting yang menjadi penopang dari terbentuknya sebuah sistem pembangunan kota layak anak.
“Alhamdulillah tahun lalu saya bekerja sama dengan sanggar Ayodya Pala juga menampilkan anak-anak Depok ini yang tampil di Taman Ismail Marzuki. Tentu dalam mengembangkan bakat seninya, olahraganya itu sangat baik sekali kemudian yang ke-6, partisipasi masyarakat salah satunya adalah peran media ialah bila dengan adanya ngopi bareng dengan sektor ini. Ini salah satu langkah kita juga langkah Dinas Pendidikan Langkat DPR MK. Untuk SD Insya Allah tahun depan kita upayakan bertahap dilakukan ujian berbasis komputer,” pungkas Yulia. (Fiah)