kabarindonesia.net
Friday, March 5, 2021
  • Login
  • Nasional
  • Kabar Depok
  • Kriminal & Hukum
  • Pendidikan
  • Kabar Bogor
  • Kesehatan
  • Olah Raga
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Kabar Depok
  • Kriminal & Hukum
  • Pendidikan
  • Kabar Bogor
  • Kesehatan
  • Olah Raga
  • Wisata
No Result
View All Result
kabarindonesia.net
No Result
View All Result
Home Nasional

Menuju Bangsa Bisu dan Idiot

kabar indonesia by kabar indonesia
09/03/2019
in Nasional
240 12
0
Menuju Bangsa Bisu dan Idiot
491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

kabarindonesia.net, Jakarta – PENANGKAPAN Robertus Robet, yang lebih tepat disebut sebagai aksi penculikan sang dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), oleh segerombolan polisi baru-baru ini akibat menyampaikan orasi yang diduga berisi pernyataan penghinaan kepada institusi TNI merupakan salah satu puncak dari fenomena gunung es penghianatan terhadap eksistensi kemanusiaan warga manusia di negeri ini. Bagaimana tidak, pengambilan paksa aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di tengah malam buta itu ibarat sebuah penyerbuan terhadap seorang terduga teroris yang amat membahayakan. Kondisi tersebut menunjukkan adanya keadaan traumatik akut di bangsa ini terhadap masa lalu, yang berakibat kegalauan menghadapi masa depan. Sayangnya, sikap pemerintah dalam menyikapi keadaan ketakutan itu adalah dengan mengekang dan menindas kebebasan berpikir dan berbicara warga negaranya.

Sebelumnya, ratusan warga lainnya juga mendapat perlakuan yang sebangun walau tidak persis sama. Rocky Gerung harus berkali-kali menghadap penyidik karena ocehan ‘akal sehat’ yang dinilai berisi ujaran kebencian, fitnah, dan penyesatan publik. Ahmad Dani, Gus Nur, Syafi’i Ma’arif, Abu Janda, Deni Siregar, Buni Yani hingga Basuki Tjahaja Purnama adalah beberapa tokoh yang dipaksa menghadapi ancaman hukum karena ucapan dan pernyataan mereka di depan publik. Di kalangan wartawan dan masyarakat umum, begitu banyak mereka susul-menyusul keluar-masuk jeruji hanya karena tulisan dan opini mereka yang dianggap menghina, mencemarkan nama baik, dan sejenisnya.

RELATED POSTS

Teddy Syach Ungkap Sang Istri Rina Gunawan Sempat Terpapar Covid-19

Kabar Duka, Artis Rina Gunawan Meninggal Dunia

Bersyukur, Robertus Robet akhirnya dilepaskan sebagai dampak dari tekanan publik yang begitu luas terhadap aparat kepolisian untuk tidak berlaku represif terhadap warga masyarakat yang menyampaikan pendapat dan aspirasinya di depan umum. Namun, aparat kelihatannya kurang kerja, sehingga proyek berikutnya adalah memburu penyebar video yang berisi rekaman orasi sang orator Kamisan Robertus Robet itu. Sesuatu yang tentu saja menjadi ancaman bagi dunia jurnalisme di tanah air.

Dari perspektif kajian filsafat, proses berpikir dan mengkomunikasikan hasil pikiran merupakan kodrat manusiawi seseorang. Peradaban hanya dimungkinkan muncul, hidup dan berkembang, karena aranya usaha berpikir manusia. Tanpa adanya pikiran dan hasil-hasil berpikir manusia, mustahil ada peradaban di atas dunia ini.

Peradaban bisa berkembang dan maju, hingga mencapai tingkat peradaban moderen saat ini, hanya mungkin dicapai melalui upaya berpikir manusia yang bebas dan kreatif, yang cenderung liar. Berpikir out of the box atau berpikir di luar jalur kebiasaan umum seringkali menghasilkan penemuan dan inovasi di berbagai bidang, yang ketika diimplementasikan dalam kehidupan, hasilnya mempermudah kegiatan manusia. Tidak heran, jika kita melihat bahwa negara yang membiarkan, bahkan menjaga kebebasan berpikir setiap warga negaranya, selalu melaju maju dengan kecepatan tinggi. Sebaliknya, negara yang menghambat dan melarang warganya untuk bebas berpikir, selamanya akan terkebelakang, untuk selanjutnya hanya menjadi obyek jajahan ~ fisik dan ekonomi ~ bangsa lain.

Otak dianugerahkan Pencipta kepada manusia agar digunakan untuk berpikir. Sejatinya, setiap organ di tubuh manusia itu harus digunakan dalam keseharian selama hidupnya. Secara alami, organ tubuh yang jarang digunakan atau digerakkan, lambat-laun akan menyusut, bahkan mati. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk selalu menggunakan dan/atau menggerakkan segenap anggota badannya.

Demikian halnya otak manusia, ia harus digunakan untuk berpikir dan berpikir, sepanjang hidupnya. Area jangkauan pikir manusia sesungguhnya tidak terbatas, seluas semesta itu sendiri. Bahkan, pada fase-fase tertentu, daya jangkau pikiran manusia dapat menembus areal di luar alam makro kosmos yang tanpa batas ruang dan waktu. Para nabi dipercaya merupakan sekelompok kecil manusia yang masuk kategori ini.

Otak yang dibiarkan berpikir bebas akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan cerdas. Otak yang demikian inilah yang kemudian dapat berimajinasi secara kreatif untuk kemudian tiba pada konstruksi hasil berpikir yang spektakuler, di luar dugaan, dan ajaib. Kemajuan teknologi yang demikian pesat di abad-abad terakhir ini merupakan hasil berpikir bebas manusia di negara-negara maju yang menjamin kebebasan berpikir warganya.

Penemuan-penemuan fantastis dalam bidang teknologi, misalnya, semuanya dihasilkan oleh orang-orang yang diberikan keleluasaan berpikir, sebebas-bebasnya. Bahkan, kebebasan berpikir mereka itu tidak hanya dijamin dan dijaga, tetapi lebih daripada itu diberikan fasilitas finansial, peralatan, dan dukungan teknis lainnya oleh negara. Hanya dengan demikian, inovasi-inovasi baru sebagai hasil olah pikir di berbagai bidang dapat dihasilkan.

Sementara itu, di negara yang memberlakukan pembatasan berpikir bagi warganya, dengan berbagai alibi dan alasan, hampir dipastikan peradaban bangsa ini tidak dapat bertumbuh, apalagi berkembang maju. Karena larangan berpikir itu, menyebabkan otaknya lambat-laun membeku, mengecil, dan akhirnya tidak lebih dari organ tubuh biasa yang tidak berfungsi semestinya. Jadilah warga negeri itu menjadi bangsa idiot.

Habibi tentunya sangat beruntung. Ia boleh menggunakan otaknya untuk berpikir sebebas mungkin, dan menghasilkan berpuluh-puluh penemuan yang dipatenkan, dan menjadi kebanggaan Indonesia. Namun, semua itu hanya dapat dia raih karena berkesempatan belajar dan bermukim di Jerman, salah satu negara yang menjamin kebebasan berpikir setiap manusia di wilayahnya. Jika Habibi tidak seberuntung itu, ia hanya akan jadi orang Indonesia kebanyakan yang jadi konsumen hasil kerja kebebasan berpikir bangsa lain belaka. (Wilson Lalengke)

Share196Tweet123SendShare
kabar indonesia

kabar indonesia

Related Posts

Teddy Syach Ungkap Sang Istri Rina Gunawan Sempat Terpapar Covid-19

Teddy Syach Ungkap Sang Istri Rina Gunawan Sempat Terpapar Covid-19

by kabar indonesia
03/03/2021
0

Jakarta, kabarindonesia.net - ALASAN penyebab meninggalnya Rina Gunawan hingga saat ini masih simpang siur. Beberapa dugaan menyebut jika wanita berusia...

Kabar Duka, Artis Rina Gunawan Meninggal Dunia

Kabar Duka, Artis Rina Gunawan Meninggal Dunia

by kabar indonesia
02/03/2021
0

Jakarta, kabarindonesia.net - KABAR duka kembali datang dari dunia hiburan Tanah Air. Kali ini presenter kebanggaan Indonesia yang bernama Rina Gunawan...

Mami: Teriakan Pagi Ada Kebakaran Bikin Warga Histeris Terbangun

Mami: Teriakan Pagi Ada Kebakaran Bikin Warga Histeris Terbangun

by kabar indonesia
26/02/2021
0

Jakarta, kabarindonesia.net - SEBELAH belakang rumah Mami habis dilalap si jago merah pagi ini di RW 05 Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,...

Kata Sekda, Lurusi SKPD DKI Yang Bengkok, FWJ Kudu Idealis

Kata Sekda, Lurusi SKPD DKI Yang Bengkok, FWJ Kudu Idealis

by kabar indonesia
26/02/2021
0

Jakarta, kabarindonesia.net - BANYAKNYA laporan terkait kurangnya humanis dan kerap membenturkan aturan dari para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah...

Pelaku UMKM Butuh Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro, Koperasi Siap Mengusulkan ke Kemenkop dan UKM

Pelaku UMKM Butuh Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro, Koperasi Siap Mengusulkan ke Kemenkop dan UKM

by kabar indonesia
25/02/2021
0

Jakarta, kabarindonesia.net — DIETJEW Mawunta, Ketua Koperasi Produsen Swara Seknas Sejahtera (SSS) mengatakan Koperasi SSS adalah koperasi yang sudah berbadan...

RECOMMENDED

Pertambangan Rakyat Harus Sesuai UU yang Berlaku

Pertambangan Rakyat Harus Sesuai UU yang Berlaku

04/03/2021
Gerakan Bogor Bermasker Dalam Rangka Ops Yustisi Stasioner Tamansari

Gerakan Bogor Bermasker Dalam Rangka Ops Yustisi Stasioner Tamansari

04/03/2021
  • 21.8M Fans
  • 81 Followers
  • 657 Followers
  • 22.9k Followers

MOST VIEWED

  • Demi Memutus Mata Rantai Penyebaran Virus Covid-19, Situ Cilodong di Tutup

    Demi Memutus Mata Rantai Penyebaran Virus Covid-19, Situ Cilodong di Tutup

    586 shares
    Share 234 Tweet 147
  • Ijin Pembangunan Perumahan De Fatmawati Dipertanyakan

    562 shares
    Share 225 Tweet 141
  • Selebgram Asal Depok Berwajah Imut Mendadak Viral di Media Sosial

    526 shares
    Share 210 Tweet 132
  • Walikota Depok Lantik Yayan Arianto sebagai Setda

    525 shares
    Share 210 Tweet 131
  • Majelis Sholawat Nariyah Al-Baasith Santuni 500 Anak Yatim

    517 shares
    Share 207 Tweet 129
kabarindonesia.net

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Kabar Indonesia

Copyright © kabarindonesia.net 2021 All Rights Reserved. -.

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Kabar Depok
  • Kriminal & Hukum
  • Pendidikan
  • Kabar Bogor
  • Kesehatan
  • Olah Raga
  • Wisata

Copyright © kabarindonesia.net 2021 All Rights Reserved. -.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In