kabarindonesia.net, Jakarta — MENANGGAPI adanya “cacing kremi” di lingkungan Istana yang sedang viral dimana Sekretaris Jangkar Bejo Banten Mohamad Rohim, menilai Andi Taufan Garuda Putra, telah mencoreng nama baik institusi negara dengan memanfaatkan lambang negara untuk kepentingan tertentu, dalam keteranganya pada awak media, Rabu (15/04/2020).
Menurut Sekretaris Jangkar Bejo (Jangkar Bejo bersama Jokowi) Banten M.Rohim, mengatakan jabatan sebagai Staf Khusus Presiden secara gegabah telah membuat surat ber-kop Sekretariat Kabinet yang ditujukan kepada semua Camat seluruh Indonesia. Ia menjelaskannya, Surat itu berisi permintaan kepada perangkat desa di seluruh wilayah Indonesia agar mendukung relawan Amartha dalam menangani penyebaran Covid-19 dengan menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Amartha.
“Perbuatan Andi Taufan Garuda Putra seharusnya tidak perlu terjadi, disaat pemerintah sedang fokus berperang lawan covid19. Sebagai relawan, kami minta pembantu Presiden Jokowi (yang) tidak taat terhadap peraturan pemerintah Jokowi tendang saja keluar biar tidak berulah,” ungkap Rohim.
Lanjutnya, namun melakukan perbuatan-perbuatan yang mencoreng Presiden, minta sebagai relawan, Jokowi tegas terhadap Andi karena telah memanfaatkan posisinya untuk kepentingan tertentu. Surat itu berisi permintaan kepada perangkat desa di seluruh wilayah Indonesia agar mendukung relawan Amartha dalam menangani penyebaran Covid-19 dengan menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Amartha.
“Bukan hanya nama institusi yang dia catut, tapi kita semua rakyat Indonesia amat sangat kecewa, termasuk kita sebagai relawan Jokowi,” pungkas Rohim. (Bambang)