kabarindonesia.net, Bogor — TERKAIT adanya Sekolah Ramah Anak (SRA), Lela Husnaini Guru BK SMPN 11 Bogor yang juga selaku Ketua Pelaksana Deklarasi SRA SMPN 11 Bogor mengatakan, bahwa pada prinsipnya SMPN 11 Bogor sudah melaksanakan jauh sebelumnya meskipun belum ada istilah SRA. “Karena selama ini kita sudah memberikan kesempatan yang sama kepada siswa dengan tidak memandang golongan, suku, ras dan agama dan keadaan ekonominya serta di sekolah ini sudah tidak ada lagi yang namanya kekerasan,” jelas Lela.
Hal ini Implementasi pelaksanaan SRA di SMPN 11 Bogor, dikatakan Lela akan dipelajari dulu Juklak dan Juknisnya. “Saya nanti akan ada pelatihan terkait SRA ini, saya akan tanyakan bagaimana aplikasi yang dimaksud. Walau ecara factual kita ini sudah melaksanakan Ramah Anak, namun bila ada kekurangan kami siap diberi masukan oleh orang tua siswa,” ungkapnya.
Untuk Deklarasi Sekolah Ramah Anak yang dilaksanakan pada Kamis (1/11) lalu dikatakannya sudah dilaksanakan sesuai dengan rounddown-nya, hanya saja agak sedikit berubah karena kita modifikasi tapi prinsipnya sama. “Pembiasaan dalam Imlementasi SRA sendiri setiap Hari Selasa bergantian kita laksanakan Pembinaan Kepramukaan dan Literasii, juga tiap Hari Jum’at kita lakukan Sholat Dhuha dan Pembinaan Kerohanian bagi Non Muslim, sekaligus kita laksanakan Program dari Dinas Kesehatan dengan Minum Tablet Tambah Darah,” katanya.
Semua anak disekolah ini berhak mendapatkan perlakuan yang sama tanpa diskriminasi, prinsipnya mereka mendapatkan kesempatan yang sama. Lebih lanjut Lela menuturkan terkait kegiatan Literasi yang dilaksanakan, dikegiatan ini anak membawa buku sendiri-sendiri dan disimpan di kelas masing-masing, untuk pojok-pojok baca khusus belum ada diusahakan nanti ada dibeberapa sudut sekolah karena saat ini sedang fokus di Green House.
Harapan saya sebagai guru tidak hanya siswa SMPN 11 Bogor saja bagi saya dimanapun mereka berada adalah murid saya, saya ingin mereka tumbuh kembang optimal sesuai kemampuan mereka masing-masing, menjadi manusia yang sholeh, beriman dan bertaqwa itu yang utama kemudian baru berilmu, sigap, tanggap dan trengginas. “Jadi pertama adalah agama dulu IMTAQnya, kemudian pengetahuan dan Teknologi. Jika dari sisi agama sudah bagus, ilmu sudah bagus insya Allah menjadi manusia yang Unggul dan Berkarakter,” pungkasnya. (Nia)