kabarindonesia.net, Jakarta — SELAMA wabah virus corona para mubalig, ustadz, guru ngaji, dan santri adalah elemen masyarakat paling terdampak. Karena untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona seluruh masjid, mushola dan pesantren ditutup untuk semua aktivitas keagaamaan.
“Mereka sangat terdampak dengan merebaknya covid 19. Namun, tidak banyak pihak yang memperhatikan dan memperdulikan mereka,” kata Kyai H. Syaiful Bahri.
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Badan Musyawarah Ulama dan Umat Indonesia (DPP BAMUUIS) Kyai H. Syaiful Bahri dalam keterangan pers Sabtu (23-Mei-2020) yang diterima kabarindonesia.net menyebutkan, seharusnya bulan suci Ramadhan ini menjadi masa panen bagi para aktivis keagamaan. Namun semua itu terhenti sama sekali.
Oleh karena itu, bhakti sosial BAMUUIS untuk Ramadhan tahun 1441 H ini yang didukung oleh BRI dengan membagikan paket sembako terdiri beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula 1 kg, terigu 1 Kg, dan mie instan yang ditujukan bagi kalangan ustadz, guru ngaji dan santri. Dinilai sangat membantu sekali selama berjangkitnya wabah virus corono. Karena kegiatan keagaamaan yang dilaksanakan secara umum terhenti. Demikian saat pembagiaan paket sembako di Pesantren Nurul Muttaqin, di Kawasan Tigaraksa Tanggerang. (Bambang)
