Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tetap terjaga di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sesuai amanat Undang-Undang Keuangan Negara. Hal itu disampaikan Purbaya saat menghadiri kegiatan Car Free Day (CFD) di Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2025).
Hingga 30 September 2025, realisasi defisit APBN tercatat Rp 371,5 triliun atau 1,56% dari PDB. Karena itu, Purbaya meminta publik tidak khawatir terkait pengelolaan fiskal di bawah kepemimpinannya.
“Defisitnya masih aman di bawah 3%, nggak usah takut saya langgar prinsip kehati-hatian pengelolaan fiskal,” ujar Purbaya.
Berdasarkan proyeksi pemerintah, defisit APBN tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp 662 triliun atau 2,78% dari PDB, sementara defisit tahun 2026 ditetapkan sebesar 2,68%.
Purbaya juga menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak terkait kebijakannya menggelontorkan Rp 200 triliun ke perbankan. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut tidak akan membuat APBN tekor, karena dana yang disalurkan bukan uang baru.
Menurutnya, kebijakan tersebut hanya memindahkan simpanan pemerintah dari bank sentral ke bank umum agar dapat dikelola dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Saya keluarin Rp 200 triliun ke perbankan, itu juga nggak ada uang baru. Itu uang dipindahkan aja ke bank, masih punya saya (uang APBN),” jelasnya.
Dengan tambahan dana tersebut, bank umum diharapkan memiliki ruang lebih luas untuk ekspansi kredit dan memperkuat aktivitas ekonomi nasional.























