KabarIndonesia.net, – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah pusat terus menggencarkan berbagai upaya strategis di sektor perdagangan, pelayanan publik, hingga penguatan simbol kebangsaan.
Salah satu isu yang menjadi perhatian ialah kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat terhadap sejumlah komoditas asal Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penerapan tarif baru sebesar 19 persen kemungkinan diberlakukan lebih cepat dari tenggat awal, yaitu 1 Agustus 2025.
Penyesuaian ini dilakukan sebagai hasil dari diplomasi dagang bilateral, yang sebelumnya mengantisipasi tarif mencapai 32 persen. Meski belum ditentukan tanggal pastinya, pemerintah Indonesia menyatakan siap menghadapi dampaknya demi menjaga kestabilan ekspor nasional.
Sementara itu, dalam upaya meningkatkan efisiensi di pintu masuk internasional, pemerintah resmi meluncurkan uji coba sistem “All Indonesia” pada 24 Juli 2025 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sistem ini mengintegrasikan layanan imigrasi, bea cukai, karantina, dan kesehatan, sehingga seluruh proses kedatangan dapat diselesaikan dalam waktu rata-rata 2,5 menit.
Pada tahap awal, uji coba ini hanya diberlakukan bagi warga negara Indonesia yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Jika sukses, sistem akan diberlakukan secara nasional mulai pertengahan Agustus.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan tema dan logo peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia pada Selasa (23/7) lalu. Tema yang diusung tahun ini adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Peluncuran dilakukan di Istana Negara, dan dihadiri oleh jajaran kementerian serta perwakilan masyarakat. Pemerintah mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut berpartisipasi aktif dalam menyemarakkan peringatan kemerdekaan, baik di pusat maupun di daerah.
Berbagai langkah tersebut menunjukkan arah kebijakan pemerintah saat ini yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik, namun juga penguatan identitas kebangsaan di tengah dinamika global.























